Industri Kreatif

Pada saat ini, manusia mengalami perpindahan era dan peradaban yang baru. Dulu kita bergeser dari Era Pertanian lalu  Era Industrilisasi. Perkembang teknologi dan informasi dan komunikasi (infokom) serta globalisasi ekonomi telah mendorong perkembangan  manusia yang dituntut untuk berkembang secara kreatif. Perkembangan industri telah menciptakan pola kerja, pola produksi dan pola distribusi yang murah dan efisien. Perkembangan teknologi telah membuat manusia jadi semakin produktif.

Industri merupakan proses penciptaan barang dan jasa yang mempunyai nilai tambah (value added). Sedangkan kreatif berarti create yaitu proses menciptakan sesuatu. Industri Kreatif berfokus pada penciptaan barang dan jasa dengan mengandalkan keahlian, bakat, dan kreativitas sebagai kekayaan intelektual.  industri kreatif adalah bagian yang tidak terpisahkan dari ekonomi kreatif.

Pada saat ini memang industri kreatif sangat diperlukan. Apalagi industri kreatif merupakan industri dengan sumber yang terbarukan karena berfokus pada penciptaan daya kreasi. Berbeda dengan industri pada sektor tambang dan migas yang semakin lama akan semakin habis.

Menurut departemen perdagangan republik indonesia pengertian industri kreatif didefinisikan sebagai “Industri yang berasal dari pemanfaatan kreativitas, ketrampilan serta bakat individu untuk menciptakan kesejahteraan serta lapangan pekerjaan melalui penciptaan dan pemanfaatan daya kreasi dan daya cipta individu tersebut.”

Beberapa industri kreatif yang bisa dilihat di sini :

1.      Periklanan 

Kegiatan kreatif yang berkaitan jasa periklanan (komunikasi satu arah dengan menggunakan medium tertentu), yang meliputi proses kreasi, produksi dan distribusi dari iklan yang dihasilkan, misalnya: riset pasar, perencanaan komunikasi iklan, iklan luar ruang, produksi material iklan, promosi, kampanye relasi publik, tampilan iklan di media cetak (surat kabar, majalah) dan elektronik (Televisi dan radio), pemasangan berbagai poster dan gambar, penyebaran selebaran, pamflet, edaran, brosur dan reklame sejenis, distribusi dan delivery advertising materials atau samples, serta penyewaan kolom untuk iklan. 

2.      Arsitektur 

Kegiatan kreatif yang berkaitan dengan jasa desain bangunan, perencanaan biaya konstruksi, konservasi bangunan warisan, pengawasan konstruksi baik secara menyeluruh dari level makro (Town planning, urban design, landscape architecture) sampai dengan level mikro (detail konstruksi, misalnya: arsitektur taman, desain interior). 

3.      Pasar Barang Seni 

Kegiatan kreatif yang berkaitan dengan perdagangan barang-barang asli, unik dan langka serta memiliki nilai estetika seni yang tinggi melalui lelang, galeri, toko, pasar swalayan, dan internet, misalnya: alat musik, percetakan, kerajinan, automobile, film, seni rupa dan lukisan. 

4.      Kerajinan 

Kegiatan kreatif yang berkaitan dengan kreasi, produksi dan distribusi produk yang dibuat dihasilkan oleh tenaga pengrajin yang berawal dari desain awal sampai dengan proses penyelesaian produknya, antara lain meliputi barang kerajinan yang terbuat dari: batu berharga, serat alam maupun buatan, kulit, rotan, bambu, kayu, logam (emas, perak, tembaga, perunggu, besi) kayu, kaca, porselin, kain, marmer, tanah liat, dan kapur. Produk kerajinan pada umumnya hanya diproduksi dalam jumlah yang relatif kecil (bukan produksi massal). 

5.      Desain 

Kegiatan kreatif yang terkait dengan kreasi desain grafis, desain interior, desain produk, desain industri, konsultasi identitas perusahaan dan jasa riset pemasaran serta produksi kemasan dan jasa pengepakan. 

6.      Fashion 

Kegiatan kreatif yang terkait dengan kreasi desain pakaian, desain alas kaki, dan desain aksesoris mode lainnya, produksi pakaian mode dan aksesorisnya, konsultansi lini produk fesyen, serta distribusi produk fesyen. 

7.      Video, Film & Fotografi 

Kegiatan kreatif yang terkait dengan kreasi produksi video, film, dan jasa fotografi, serta distribusi rekaman video dan film. Termasuk di dalamnya penulisan skrip, dubbing film, sinematografi, sinetron, dan eksibisi film. 

8.      Permainan Interaktif 

Kegiatan kreatif yang berkaitan dengan kreasi, produksi, dan distribusi permainan komputer dan video yang bersifat hiburan, ketangkasan, dan edukasi. Subsektor permainan interaktif bukan didominasi sebagai hiburan semata-mata tetapi juga sebagai alat bantu pembelajaran atau edukasi. 

9.      Musik 

Kegiatan kreatif yang berkaitan dengan kreasi/komposisi, pertunjukan, reproduksi, dan distribusi dari rekaman suara. 

10.  Seni Pertunjukan 

Kegiatan kreatif yang berkaitan dengan usaha pengembangan konten, produksi pertunjukan (misal: pertunjukan balet, tarian tradisional, tarian kontemporer, drama, musik tradisional, musik teater, opera, termasuk tur musik etnik), desain dan pembuatan busana pertunjukan, tata panggung, dan tata pencahayaan. 

11.  Penerbitan & Percetakan 

Kegiatan kreatif yang terkait dengan dengan penulisan konten dan penerbitan buku, jurnal, koran, majalah, tabloid, dan konten digital serta kegiatan kantor berita dan pencari berita. Subsektor ini juga mencakup penerbitan perangko, materai, uang kertas, blanko cek, giro, surat andil, obligasi surat saham, surat berharga lainnya, passport, tiket pesawat terbang, dan terbitan khusus lainnya. Juga mencakup penerbitan foto-foto, grafir (engraving) dan kartu pos, formulir, poster, reproduksi, percetakan lukisan, dan barang cetakan lainnya, termasuk rekaman mikro film. 

12.  Layanan Komputer & Piranti Lunak 

Kegiatan kreatif yang terkait dengan pengembangan teknologi informasi termasuk jasa layanan komputer, pengolahan data, pengembangan database, pengembangan piranti lunak, integrasi sistem, desain dan analisis sistem, desain arsitektur piranti lunak, desain prasarana piranti lunak dan piranti keras, serta desain portal termasuk perawatannya. 

13.  Televisi & Radio 

Kegiatan kreatif yang berkaitan dengan usaha kreasi, produksi dan pengemasan acara televisi (seperti games, kuis, reality show, infotainment, dan lainnya), penyiaran, dan transmisi konten acara televisi dan radio, termasuk kegiatan station relay (pemancar kembali) siaran radio dan televisi. 

14.  Riset & Pengembangan 

Kegiatan kreatif yang terkait dengan usaha inovatif yang menawarkan penemuan ilmu dan teknologi dan penerapan ilmu dan pengetahuan tersebut untuk perbaikan produk dan kreasi produk baru, proses baru, material baru, alat baru, metode baru, dan teknologi baru yang dapat memenuhi kebutuhan pasar; termasuk yang berkaitan dengan humaniora seperti penelitian dan pengembangan bahasa, sastra, dan seni; serta jasa konsultansi bisnis dan manajemen.

Industri kreatif di Indonesia harus dikembangkan karena  industri kreatif dapat memberikan kontribusi ekonomi yang signifikan dan menciptakan iklim bisnis yang positif serta membangun citra serta identitas bangsa.  Di sisi lain, industri kreatif berbasis pada sumber daya yang terbarukan, menciptakan inovasi dan kreativitas yang merupakan keunggulan kompetitif suatu bangsa serta memberikan dampak sosial yang positif. Meski demikian, untuk menggerakkan industri kreatif diperlukan beberapa faktor. Di antaranya, arahan edukatif, memberikan penghargaan terhadap insan kreatif, serta menciptakan iklim usaha yang kondusif.

Selain itu pemanfaatan industri kreatif yang ada dapat mengurangi penggunaan sumber daya alam yang tidak terbarukan. Misalnya pemanfaatan komoditas kayu hasil hutan. Apabila kayu tersebut hanya digunakan sebagai produk industri kertas maka kayu tersebut akan mempunyai harga (nilai tambah) yang sedikit bila dibandingkan dengan pemanfaatan untuk mebel atau untuk barang kerajinan tangan, dalam hal ini mewakili industri kreatif.  Ide-ide dan kreativitas ini yang menjadi barang berharga.

Namun, ada yang menjadi penghalang besar dalam industri kreatif, yaitu hak intelektual dan pembajakan. Asset yang berharga dari industri kreatif adalah ide penciptaan. Ide ini bersifat abstrak namun akan terasa manfaatnya. Ide inilah yang menciptakan nilai tambah, maka perlu adanya pengakuan hak kekayaan intelektual (HaKI) untuk mencegah terjadinya pembajakan. Pembacakan konten industri kreatif ( musik, film,software, desain seni dll) dapat merugikan industri kreatif dan mematikan inovasi.

 
sumber dan referensi :

http://www.depdag.go.id/files/publikasi/link_khusus/2009/20090313Buku%201%20-%20RENCANA%20PENGEMBANGAN%20EKONOMI%20
KREATIF%20INDONESIA%202009.pdf

http://webcache.googleusercontent.com/search?q=cache:wR4LvxW3fdgJ:aguswibisono.com/2010/industri-kreatif-indonesia/+industri+kreatif&cd=1&hl=id&ct=clnk&gl=id&client=firefox-a&source=www.google.co.id – 8 January, 2010


Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Pada Tahun 2005-2009

Indonesia memiliki ekonomi berbasis-pasar di mana pemerintah memainkan peranan penting. Pemerintah memiliki lebih dari 164 BUMN dan menetapkan harga beberapa barang pokok, termasuk bahan bakar, beras, dan listrik. Setelah krisis finansial Asia yang dimulai pada pertengahan 1997, pemerintah menjaga banyak porsi dari aset sektor swasta melalui pengambilalihan pnjaman bank tak berjalan dan asset perusahaan melalui proses penstrukturan hutang.

Pertumbuhan ekonomi (Economic Growth) adalah perkembangan kegiatan dalam perekonomian yang menyebabkan barang dan jasa yang diproduksikan dalam masyarakat bertambah dan kemakmuran masyarakat meningkat. Masalah pertumbuhan ekonomi dapat dipandang sebagai masalah makro ekonomi dalam jangka panjang. Perkembangan kemampuan memproduksi barang dan jasa sebagai akibat pertambahan faktor-faktor produksi pada umumnya tidak selalu diikuti oleh pertambahan produksi barang dan jasa yang sama besarnya. Pertambahan potensi memproduksi seringkali lebih besar dari pertambahan produksi yang sebenarnya. Dengan demikian perkembangan ekonomi adalah lebih lambat dari potensinya. (Sadono Sukirno, 1994;10).

Laju pertumbuhannya untuk mengukur kemajuan ekonomi sebagai hasil pembangunan nasional Pendapatan perkapitanya dipergunakan untuk mengukur tingkat kemakmuran penduduk, sebab semakin meningkat pendapatan perkapita dengan kerja konstan semakin tinggi tingkat kemakmuran penduduk dan juga produktivitasnya.

Sebagai dasar pembuatan proyeksi atau perkiraan penerimaan negara untuk perencanaan pembangunan nasional atau sektoral dan regional. Sebagai dasar penentuan prioritas pemberian bantuan luar negari oleh Bank Dunia atau lembaga internasional lainnya. Sebagai dasar pembuatan prakiraan bisnis, khususnya persamaan penjualan bagi perusahaan untuk dasar penyusunan perencanaan produk dan perkembangan sumbur daya (tenaga kerja dan modal). (Dornbuch, R dan Fischer, S, 1994:649-651)

Berikut ini adalah tabel pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2005-2009 :
Indikator / indicator
2005
2006
2007
2008
2009
1.Pertumbuhan ekonomi (%)
5,69
5,50
6,35
6,01
4,55
2.Inflasi (%)
17,11
6,60
7,36
11,06
2,78
3.PDB harga konstan 2000 (TrilliunRp)
1.750,82
1.847,13
1.964,33
2.082,32
2.176,98
4.PDB per kapita harga berlaku (Ribu Rp)
12.675,53
15.028,58
17.509,56
21.666,75
24.261,81
5.Neraca perdagangan luar negeri (juta  US $)
27.959,1
39.733,1
39.627,5
7.823,1
19.634,5
a. ekspor (juta/Million US $)
85.660,0
100.798,6
114.100,9
137.020,4
116.510,0
b. Impor (juta/Million US $)
57.700,9
61.065,5
74.473,4
129.197,3
96.829,2
6.investasi





a. PMDN (milyar Rp)
50.577,4
162.762,2
188.876,3
20.363,4
37.799,8
b. PMA (juta/Million US $)
12.979,3
15.624,0
40.145,8
14.871,4
10.815,0
7.suku bunga deposito berjangka bank umum 1 bulan(%)
8,36
8,96
7,19
10,75
6,87
8.jumlah wisatawan asing (ribu orang)
5.002,10
4.871,35
5.505,76
6.234,50
6.323,73
9.produksi padi
54,15
54,45
57,16
60,33
64,33
a. Sawah (juta/Million Ton)
51,32
51,65
54,20
57,17
61,11
b. Ladang (juta/Million Ton)
2,83
2,81
2,96
3,16
3,22
10.nilai tukar petani





a. jawa barat
112,5
115,5
116,0
96,1
97,2
b. jawa tengah
92,3
96,7
107,6
99,8
98,7
c. sumatra barat
68,1
74,2
70,1
105,2
103,7
d. sumatra selatan
119,5
136,8
136,7
101,5
99,7
11.penduduk miskin(juta/Million)
35,10
39,30
37,17
34,96
32,53
12.tingkat pengangguran terbuka (%)
11,24
10,28
9,11
8,39
7,87

Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2009 tercatat 4,5 persen, turun dibanding 2008 yang mencapai 6,1 persen. Kontraksi pertumbuhan ekonomi pada 2009 ini diakibatkan turunnya ekspor. Pada periode tersebut pertumbuhan tertinggi terjadi pada lapangan usaha pengangkutan dan komunikasi yang tumbuh 15,5 persen. Sedangkan dari sisi penggunaan, pertumbuhan tertinggi terjadi pada konsumsi pemerintah, meskipun sektor tersebut bukan yang memberikan kontribusi tertinggi.

Secara kumulatif nilai ekspor Indonesia pada tahun 2009 mencapai US$116,51 miliar atau turun 14,98 persen dibanding periode yang sama tahun 2008. Negara utama tujuan ekspor terbesar adalah Jepang diikuti Amerika Serikat dan Cina. Sementara, pada periode yang sama nilai impor Indonesia mencapai US$96,83 miliar yang berarti mengalami penurunan sebesar 25,05 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Negara pemasok barang impor nonmigas terbesar selama tahun 2009 masih ditempati oleh Cina, Jepang dan Singapura.

Sementara dampak krisis global terhadap inflasi tidak terlihat signifikan. Inflasi pada tahun 2009 mencapai 2,78 persen atau terjadi kenaikan indeks dari 113,86 pada bulan Desember 2008 menjadi 117,03 pada bulan Desember 2009. Kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau memberi andil terbesar, yaitu sebesar 1,27 persen. Adapun komoditas yang dominan menpengaruhi inflasi adalah gula pasir, emas perhiasan dan beras yang masing-masing memberikan andil terhadap inflasi lebih dari 0,20 persen.

Di sektor rill, produksi padi pada tahun 2009 terjadi peningkatan sebesar 6,64 persen yang utamanya disebabkan oleh kenaikan jumlah produksi padi sawah sebesar 3,94 juta ton. Kenaikan produksi tersebut terjadi karena peningkatan luas panen seluas 550,61 ribu hektar (4,47 persen) dan juga produktivitas sebesar 1,01 kuintal/hektar (2,06 persen). Jika dilihat menurut wilayah, kenaikan produksi padi tahun 2009 tersebut terjadi di Pulau Jawa sebesar 7,69 persen dan di luar Pulau Jawa sebesar 5,42 persen.

Jumlah wisatawan asing/mancanegara (Wisman) menunjukkan kondisi yang membaik. Pada tahun 2009, jumlah wisman yang berkunjung ke Indonesia mencapai 6.323,7 orang yang berarti meningkat 1,43 persen dibanding jumlah wisman pada tahun sebelumnya. Namun demikian, rata-rata lama tinggal wisman di Indonesia mengalami penurunan sebesar 10,37 persen dibanding tahun sebelumnya, yaitu dari 8,58 hari menjadi 7,69 hari.

Jumlah penduduk yang hidup dibawah garis kemiskinan mengalami penurunan dari 34,96 juta pada tahun 2008 menjadi 32,53 juta pada tahun 2009. Tingkat pengangguran terbuka juga mengalami penurunan, yaitu dari 8,39 persen pada tahun 2008 menjadi sebesar 7,87 persen pada tahun 2009. Pendapatan perkapita juga mengalami peningkatan selama periode 2008-2009 sebesar 11,98 persen.


sumber :
Perpustakaan, Badan Pusat Statistis (BPS)
http://jurnal-sdm.blogspot.com/2010/01/pertumbuhan-ekonomi-definisi-sumber.html 
wikipedia 

Buscar

 

Labels

rinna rinna rinna Copyright © 2011 | Tema diseñado por: compartidisimo | Con la tecnología de: Blogger