Saya akan membuat intisari dari salah
satu artikel yang bersumber dari majalah spice Indonesia. Artikel ini berjudul Lewat Twitter Mahasiswi Berdebat Dengan Wakil Rakyat.
Tidak perlu takut jika merasa benar
dan sopan, twitter adalah salah satu situs jejaring social yang populer di semua
kalangan, baik dikalangan mahasisiwa wakil rakyat dan presiden sekalipun. Jejaring
social ini telah menjadi wadah bagi masyarakat untuk menyalurkan aspirasi, Dian
Paramita yang sering dipanggil mimit mahasiswi Fakultas Ekonomi dan Bisnis UGM
berani mengungkapkan pendapatnya lewat Twitter kepada salah satu wakil rakyat
yaitu Bambang Soesatyo anggota komisi III DPR.
Mahasiswi ini selalu mengikuti berita
politik terkini ditwitter dengan menfollow para pembahas politik di negri ini,
dia senang melihat politik Indonesia yang berubah jauh lebih baik setelah
reformasi. Mimit akan mengkritik secara langsung setiap orang menurut dia keliru dengan tetap
bertanggung jawab dan selalu sopan, menurutnya pak Bambang Soesatyo salah
prihal bailout dan tuduhannya kepada Sri Mulyani Indrawati dan Boediono, maka
mimit merasa harus menegur wakil rakyat tersebut tanpa harus menggurui. Dia tidak
merasa takut karena merasa benar dan sopan.
Dian Paramita juga memberikan penilaiannya terhadap Bambang Soesatyo yang menurutnya beliau adalah orang pemberani dan sangat baik namun tidak cocok menjadi wakil rakyat walau hatinya baik hal tersebut diungkap dengan penjelasan yang kuat. Karena hal tersebut dia menjadi terkenal dijejaring social twitter tersebut followersnya bertambah, menerutnya twitter saat ini dapat di gunakan sebagai penyalur aspirasi masyarakat. Mimit berpesan untuk mahasiswa di Indonesia agar tidak takut menyalurkan pendapat atau kritikan untuk membangun bangsa ini lebih baik lagi.