Analisis Jurnal 1


Tema               : anaisa marketing mix terhadap keputusan pembelian suatu produk kecantikan.
Judul                : Marketing Mix Terhadap Keputusan Pembelian Produk Klinik Kecantikan Teta di Surabaya.
Pengarang       : Hendri Sukotjo dan Sumanto Radix A.
Tahun              : 2010

Latar belakang :
Sejalan dengan perkembangan ekonomi, teknologi, dan sosial budaya sebagai akibat dariarus perubahan global yang mendorong transformasi pada seluruh aspek perilaku konsumendan pemenuhan kebutuhannya yang terus berkembang, dewasa ini telah banyak bermunculan bermacam bentuk Klinik atau Salon yang menawarkan perawatan kecantikan mulai dari ujung kaki sampai dengan ujung rambut

Surabaya sebagai kota metropolitan kedua setelah Jakarta, merupakan lahan tersendiribagi tumbuhnya bisnis layanan jasa seperti klinik-klinik kecantikan, dimana, sudah menjadi kebutuhan atau rutinitas masyarakat metro untuk melakukan perawatan kesehatan dankecantikan kulit.

Dengan berkembangnya jasa layanan perawatan kesehatan dan kecantikan kulit, disatusisi tentunya membawa keuntungan bagi konsumen karena akan lebih banyak alternatif pilihan tempat bagi mereka yang ingin melakukan perawatan kesehatan dan kecantikan kulit,akan tetapi disisi lain akan menimbulkan ancaman bagi pengelola klinik-klinik kecantikan itu sendiri, karena harus menghadapi persaingan yang sangat ketat dalam memperebutkan jumlah pelanggan/konsumen yang ada.

Dari fenomena tersebut sebagai konsekuensinya, pihak marketer atau pengelola klinik kecantikan harus senantiasa memahami perilaku konsumen secara keseluruhan agar dapat mempertahankan kelangsungan hidupnya dan dapat merumuskan strategi pemasarannya dengan cepat dan tepat.Oleh karena klinik kecantikan merupakan perusahaan yang menghasilkan produk berupa jasa layanan maupun jasa penjualan yang harus dipasarkan kepada konsumen, maka dalammemilih sebuah klinik kecantikan sebagai tempat untuk perawatan kesehatan dan kecantikankulit, konsumen banyak dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya adalah factor marketing mix yang terdiri dari 7P (yang meliputi: produk, price, promotion, place, participant, proses, dan physical evidence).

Masalah dan tujuan :

Mengacu pada latar belakang yang diajukan diatas, maka dapat dirumuskan masalahnya sebagai berikut: Apakah terdapat pengaruh yang signifikan secara simultan (bersama-sama)dan secara parsial antara variable-variabel dalam konsep marketing mix 7P yang terdiri dari :Produk, price, promosi, place (saluran distribusi), partisipant, physical evidence (lingkunganfisik), dan proses terhadap pengambilan keputusan pembelian produk Klinik kecantikan diSurabaya. Dan Variabel manakah dari marketing mix-7P yang memiliki pengaruh palingdominan terhadap keputusan dalam pembelian produk klinik kecantikan di Surabaya.
Tujuannya untuk klinik kecantikan memahami perilaku konsumen secara keseluruhan agar dapat mempertahankan kelangsungan hidupnya dan dapat merumuskan strategi pemasarannyadengan cepat dan tepat.

Metodologi :

1.      Data dan Variabel

Analisis dan pengolahan data yang akan dilakukan adalah analisis deskriptif dan analisis inferensia. Untuk menguji hipotesis penelitian secara statistik digunakan analisis regresi linier berganda karena penelitian bertujuan mengungkapkan hubungan kausalitas antara variable independent dan variable dependent. Untuk analisis regresi dan pengujian hipotesis, akan dilakukan dengan bantuan software SPSS 11. for Windows yang bertujuan mempermudah dan memperoleh akurasi hitungan yang tepat.

Variabel Penelitian
1. Variabel bebas atau independent variable, diberi symbol ‘X’ yaitu marketing mix 
.2. Variabel terikat ataundependent variable, diberi symbol ‘Y’ yaitu keputusan pembelian diklinik kecantikan Teta di kota Surabaya

 A. Variabel Bebas

1.Faktor Produk (X1) adalah semua barang-barang yang ditawarkan atau dijual diklinik kecantikan untuk dimiliki, digunakan, atau dikonsumsi oleh konsumen.Item-itemnya adalah:* Teknologi peralatan yang modern (X1.1).* Kelengkapan layanan (X1.2).* Produk yang berkualitas (X1.3).

2.Faktor Harga (X2) adalah harga barang-barang yang ditawarkan / dijual di klinik.Item-itemnya adalah:* Penetapan harga (X2.1).* Penetapan harga sebanding dengan hasil (X2.2).* Potongan harga (X2.3).* Penetapan harga untuk tindakan laser (X2.4).* Penetapan harga untuk tindakan non laser (X2.5).

3.Faktor Promosi (X3) adalah promosi yang dilakukan oleh linik mengenai barang-barang yang ditawarkan/dijualnya kepada kosumen. Item-itemnya adalah:* Media promosi dengan menggunakan media cetak (X3.1).* Media promosi dengan menggunakan media elektronik (X3.2).* Media promosi dengan menggunakan media luar ruangan (X3.3).* Pemberian voucher pembelian (X3.4).* Program member get member (X3.5).

4.Faktor Lokasi (X4) adalah lokasi klinik yang merupakan tempat untuk menawarkan/menjual barang-barang kepada konsumen. Item-itemnya adalah:* Dekat dengan kediaman (X4.1).* Dekat pertokoan lain (X4.2 ).* Dekat pusat keramaian / jantung kota (X4.3).* Dekat dengan rumah makan / restaurant (X4.4).* Berada dilokasi yang cukup prestise (X4.5).

5.Faktor Partisipant (X5) adalah orang-orang yang terlibat secara langsung dalamproses penjualan barang-barang di klinik. Variabel partisipant diukur dengan indikator-indikator sebagai berikut :* Sedia dan siap membantu (X5.1).* Keramahan dan kesediaan membantu (X5.2).* Uniform yang dikenakan partisipan (X5.3).* Simpatik dan ramah dalam pelayanan (X5.4).* Dapat memberikan solusi pemecahan masalah (X5.5).

6. Faktor Lingkungan Fisik (X6) adalah keadaan lingkungan fisik klinik sebagai tempatberoperasinya jasa penjualan barang-barang kepada konsumen. Item-itemnya adalah * Desain dan tata ruang klinik yang menarik (X6.1)* Desain tata ruang klinik yang mendukung terhadap layanan cepat (X6.2) .* Tersedia sarana tempat parkir (X6.3).* Dekorasi ruangan (X6.4), artinya hiasan ruangan klinik yang dapat menimbulkansuasana artistik.* Tersedia sarana pengatur suhu ruangan (X6.5).* Pembayaran dengan cek / giro / kartu kredit / ATM (X6.6).* Kondisi kebersihan lingkungan (X6.7).* Kondisi sarana sanitasi yang memadai (X6.8)

7.Faktor Proses (X7) adalah kegiatan yang menunjukkan bagaimana pelayanandiberikan kepada para konsumen selama melakukan pembelian barang. Item-itemnyaadalah:* Kecepatan pembayaran (X7.1).* Kejelasan batas waktu setiap jenis layanan (X7.2).* Secara keseluruhan layanan yang diberikan cukup baik dan cepat (X7.3).* Memiliki jaminan purna layanan (X7.4).* Jam buka klinik (X7.5).

B. Variabel Tak Bebas:
Keputusan Berbelanja (Y) diukur dari besarnya jumlah pembelanjaan setiap transaksidan frekwensi perawatan yang dilakukan oleh konsumen di klinik yang bersangkutan.Dalam penelitian ini kuesioner disusun dalam kalimat-kalimat pertanyaan dan respondendiminta untuk menjawabnya dengan memberikan tanda silang (X). Untuk mengukur jawabanresponden tersebut digunakan Skala Tingkatan Point (Itimized Rating Scales) dalam bentukSkala Likert, dimana jawaban responden untuk pertanyaan positif maupun negatif dibedakanatas 5 skala. Contoh skor untuk pertanyaan positif adalah sebagai berikut :Karyawan bagian layanan Teta Aesthetic Clinic selalu bersedia dan siap membantu pelangganyang datang“5 4 3 2 1 Sangat setuju Setuju Ragu-ragu Tidak setuju Sangat tidak setujuDemikian sebaliknya, untuk pertanyaan negatif diberi skor nilai secara terbalik.

  1. Metode Penelitian
Rancangan Penelitian
Pendekatan penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, dimana menitikberatkanpada pengujian hipotesis dengan menggunakan data terukur sehingga diharapkan akan dapatditarik suatu kesimpulan. Jenis penelitian ini adalah penelitian kausalitas yaitu penelitian yangberusaha untuk melihat apakah antara dua variabel atau lebih memiliki pengaruh atau tidak,berapa besarnya pengaruh, serta sejauhmana arah dari pengaruh tersebut.
Populasi
 Adapun populasi dalam penelitian ini adalah anggota/member card Teta sejumlah 436orang di Surabaya.
Sampel
Metode yang dipilih adalah simple random sampling, yang merupakan salah satu dariteknik probability sampling yang sampelnya diambil secara acak. Pemilihan metode inididasarkan atas homogenitas anggota/member Teta di Surabaya tiga tahun terakhir. Jumlahsampel penelitian sekaligus menjadi responden diambil menurut table krejcie dengan tingkatkesalahan 5% (Sugiyono, 2002 : 63) terpilih sampel sebanyak 115 Orang.

  1. Model penelitian
Disebagian besar masyarakat, pemasaran sering diartikan sebagai proses penjualan barangdan jasa, tetapi apabila dilihat lebih mendalam pengertian pemasaran mempunyai aspek yanglebih luas dari pada pengertian tersebut. Berikut ini adalah pendapat ahli tentang pengertianpemasaran yaitu:

“ Marketing is a social and managerial process by which individuals and groups obtain whatthey need and want through creating and exchanging product value with others” 

(Kotler & Armtrong, 1997: 6)Definisi pemasaran yang dikemukakan oleh ahli tersebut dapat diketahui bahwapemasaran merupakan suatu system dari kegiatan bisnis yang saling berhubungan danditujukan untuk merencanakan, mendistribusikan dan mempromosikan barang dan jasa yangdilakukan oleh perusahaan untuk memenuhi keinginan dan kebutuhan konsumen.Kegiatan pemasaran haruslah dikoordinasikan dan dikelola dengan baik, maka dikenalistilah manajemen pemasaran. Definisi manajemen pemasaran itu sendiri menurut Kotler(2000 : 13) adalah:“

Marketing managemen is the analysis, planning, implementation, and control a programdesigned to creat, build, and maintain beneficial exchange with target buyer for the purposeof achieving organizational objectifves” 

HASIL PENELITIAN 

 Awal kali pertama berdiri Teta Aesthetic clinic pada tahun 1997 yang berada di lokasi JalanNginden Intan Tengah F1/46 mengawali jasa layananan dibidang kecantikan dan  aesthetic, kemudian setelah 5 tahun berikutnya Teta Aesthetic clinic pindah ketempat yang baru di JalanRaya Dharmahusada Indah D6-79 Surabaya, dengan tempat yang lebih besar seluas 720 m, inidimaksudkan agar dapat menampung konsumen yang semakin lama semakin bertambah. Dansebagai tujuan dari pembukaan salon ini adalah untuk memenuhi keinginan konsumenmempercantik diri dari ujung kaki sampai ujung rambut, karena selama ini yang kita ketahuibahwa salon biasanya hanya ada perawatan rambut seperti; potong rambut, creambath,pewarnaan rambut, dll.

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan
Dari hasil analisis dan pembahasan, dapat disimpulkan sebagai berikut:
  • Variabel-variabel dalam konsep marketing mix 7P yang terdiri dari : Produk, price, promosi,place (saluran distribusi), partisipant, physical evidence (lingkungan fisik), dan proses secarabersama-sama mempunyai pengaruh terhadap pengambilan keputusan pembelian produkKlinik kecantikan di Surabaya.
  • Variabel produk, harga, promosi, dan lokasi secara parsial berpengaruh terhadap Keputusanpembelian pada klinik kecantikan Teta.
  • Dari ketujuh variable: produk, harga, promosi, lokasi, partisipant (beauty therapist, dokterdan receptionist), proses, dan lingkungan fisik. Variabel promosi adalah variabel yang palingdominan terhadap keputusan pembelian pada klinik kecantikan Teta di kota Surabaya,aspek ini erat kaitannya dalam hal promosi yang bersifat edukatif dan persuasif seperti yangtelah dilakukan dalam bentuk advetorial di media cetak, talk show informatif pada mediaelektronik radio dan penyelenggaraan member get member, voucher pembelian serta promopada media luar ruang yang memuat promo/event bulanan sangat efektif mempengaruhikeputusan pembelian pada klinik kecantikan Teta di kota Surabaya

Saran
Saran yang dapat diberikan peneliti berdasarkan hasil penelitian ini adalah sebagaiberikut:
  •  Berdasarkan hasil analisa diketahui bahwa variable-variabel dalam konsep marketing mix7P berpengaruh terhadap keputusan konsumen dalam berbelanja di klinik kecantikan Tetadi kota Surabaya, oleh karena itu pihak klinik kecantikan Teta lebih meningkatkanmarketing mix yang diberikan kepada pelanggan dengan memotivasi kinerja karyawan agarlebih baik, sehingga dari hal tersebut diharapkan ada peningkatan pada keputusankonsumen dalam berbelanja di klinik kecantikan Teta di kota Surabaya.
  •  Diharapkan pada penelitian selanjutnya untuk mengamati variabel lain atau menambah-kan variabel selain variabel merketing mix 7P.Demikian pula yang penulis harapkan pada penelitian-penelitian berikutnya, seiringberjalanya waktu lingkup penelitian saat ini yang terbatas pada lingkup wilayah kotaSurabaya, kedepan dapat dikembangkan pada lingkup cabang-cabang klinik kecantikanTeta di kota lainnya.

¡Compártelo!

0 komentar:

Posting Komentar

Buscar

 

Labels

rinna rinna rinna Copyright © 2011 | Tema diseñado por: compartidisimo | Con la tecnología de: Blogger