ANALISIS JURNAL

ANALISIS JURNAL I

Tema : Cara Penjualan Kopi Kapal Api
Judul : Strategi Marketing Mix Kopi Kapal Api
Pengarang : Hendy Nur Hidayat
Tahun : 30 agustus 2009 

Latar Belakang:
Saat ini, pasar kopi olahan sudah menjadi industri yang sangat terfragmentasi. Dengan lebih dari 500 perusahaan pengolahan kopi di Indonesia, maka tingkat persaingan di industri ini sudah pasti sangat tinggi. Secara garis besar, pemain di industri ini dapat dikategorikan ke dalam dua golongan, yaitu mereka yang menggarap pasar nasional dan mereka yang bermain di pasar-pasar lokal.

Dari sudut pandang permintaan, pasar kopi bubuk di Indonesia masih memiliki potensi yang cukup besar. Dibandingkan dengan Amerika Serikat, konsumsi kopi per kapita per minggu di Indonesia hanyalah sekitar 20%-nya. Ini tentu saja merupakan indikator bagi daya tarik pasar.

Pangsa pasar kopi bubuk instant di negara kita hingga kini masih dikuasai Kapal Api Group yang diproduksi oleh PT. Santos Abadi Jaya. Perusahaan kopi bubuk yang tumbuh dari sebuah industri rumah tangga sederhana di Surabaya, lebih dari 81 tahun silam pada tahun 1927, itu kini menguasai mayoritas market share kopi bubuk domestik. Persaingan bisnis kopi di Indonesia cukup berat karena banyaknya pemain. Namun demikian karena tingkat konsumsi kopi Indonesia masih rendah, peluang industri ini sangat menjanjikan.

Saat ini terdapat sejumlah pemain untuk kategori produk kopi instan. Banyaknya kompetitor merupakan tantangan yang harus dihadapi dalam persaingan dunia usaha. Dalam memasarkan suatu produk sangat diperlukan kepaduan 4P yaitu Product, Price, Place, Promotion. Strategi marketing mix dalam memenuhi kepuasan pelanggan dan mempertahankan awareness produk di mata pelanggan.

Maksud dan Tujuan :
Maksud
Penulisan karya ilmiah ini dimaksudkan untuk megevaluasi strategi marketing mix Kopi Kapal Api
Tujuan
1). Mengetahui strategi marketing mix Kopi Kapal Api.
2). Memperluas wawasan mengenai marketing, khususnya mengenai strategi marketing mix PT. Santos Abadi Jaya.

Metodologi :
Data dan Variabel
Data : Sekunder / Kuantitatif
Variabel : Marketing Mix

KESIMPULAN
Kopi Kapal Api berhasil dalam mengoptimalkan strategi marketing mix untuk memenuhi kepuasaan pelanggan. Inovasi produk terus dilakukan dengan differensiasi produk dengan variasi rasa dan harga yang terjangkau konsumen. Konsumen diberi kemudahan untuk memperoleh produk di pasar dan tetap menjaga dan meningkatkan konsumen dengan menayangkan iklan maupun mengadakan kegiatan-kegiatan yang inovatif
.
REKOMENDASI / SARAN
Kopi Kapal Api harus selalu memperhatikan kompetitor-kompetitor yang ada. Kopi Kapal Api harus tetap melakukan inovasi produk dan selalu menarik dan menjaga konsumen melalui promosinya, sehingga jika ada ancaman dari produk kompetitor, Kopi Kapal Api tetap dapat mempertahankan posisinya. Komunikasi pemasaran menjadi sangat penting karena masing-masing kompetitor akan terus melakukan inovasi bahkan saling tiru-meniru dalam rangka menaikkan market share.

 
ANALISIS JURNAL II

Tema : Cara perusahaan kuku bima ener-g memuasakan pelanggan melalui penjualannya. 
Judul : Studi pada Kuku Bima Ener-G 
Pengarang : Muhammad Iqbal
Tahun : 22 November 2009 

Latar Belakang:
Kesehatan adalah modal utama bagi kehidupan (Rahayu, 2005). Gaya hidup masyarakat Indonesia yang kini cenderung ‘modern’ menuntut manusianya harus selalu bugar dan ngejos sepanjang waktu (Sulhi, 2006). Di sebagian masyarakat, makanan atau minuman berenergi sudah menjadi suatu kebutuhan mutlak, terutama untuk mengembalikan stamina setelah melakukan pekerjaan berat atau menambah tenaga jika ingin melakukan suatu aktivitas tertentu (Simanjuntak dan Siagian, 2003a). Oleh karenanya, minuman kesehatan dalam hal ini energy drink (minuman berenergi) dapat menjadi salah satu pelengkap dari berbagai upaya untuk menjaga kesehatan dan stamina tubuh manusia.

Maksud dan Tujuan :
Maksud
Penulisan karya ilmiah ini dimaksudkan untuk megevaluasi hubungan strategi marketing mix Kuku Bima Ener-G dengan kepuasan pelanggannya.
Tujuan
1.    Mengetahui strategi marketing mix Kuku Bima Ener-G.
2.    Mengetahui kepuasan pelanggan Kuku Bima Ener-G.
3.    Memperluas pengetahuan mengenai marketing mix dan kepuasan

Metodologi :
Data dan Variabel
Data : Sekunder /Kuanlitatif
Variabel : Marketing Mix

KESIMPULAN
Kuku Bima Ener-G terlihat berhasil dalam mengoptimalkan strategi marketing mix-nya demi memenuhi kepuasaan pelanggan. Inovasi produk terus dilakukan dengan harga yang disesuaikan kemampuan pelanggan. Pelanggan pun diberi kemudahan untuk mengakses produk serta mudah dalam mengingat merek produk, tertutama dengan slogan “Roso-Roso” yang diasosiasikan dengan Mbah Maridjan.

REKOMENDASI/SARAN
Dibalik semua kesuksesan yang telah diraihnya, Kuku Bima Ener-G harus selalu memperhatikan kompetitor-kompetitor yang ada. Ke depan, aspek awareness dan distribusi akan menjadi lebih kompetitif karena faktor kualitas yang seharusnya bisa menjadi diferensiasi utama akan semakin sulit dibedakan. Hal ini karena masing-masing minuman berenergi akan terus melakukan inovasi bahkan saling tiru-meniru. Hal inilah yang mendasari pentingnya komunikasi pemasaran.


ANALISIS JURNAL III

Tema : Promosi penjualan yang baik membuat antimo bertahan. 
Judul : Ksatria Tangguh di Ceruk Pasar
Pengarang : Moko Apt
Tahun : 13 januari 2009 

Latar Belakang:
Antimo obat antimabuk. Mabuk darat laut dan udara. Minumlah sebelum bepergian
Antimo menggembirakan perjalanan Anda………
Lirik lagu iklan di atas begitu akrab di telinga, baik di media radio maupu televisi. Jingle iklan Antimo sudah begitu akrab di telinga bahkan di kalangan anak-anak, tepuk tangan khas Antimo sudah menjadi semacam permainan yang dilakukan secara berpasangan.

Nama Antimo sudah begitu melekat di hati masyarakat Indonesia. Produk ini nyaris tidak bisa terpisahkan dalam urusan perjalanan terutama perjalanan yang memerlukan waktu tempuh di atas 2 jam. Antimo sendiri adalah brand yang sejak tahun 1971 bisa dikatakan “tidak ada matinya”. Produk-produk obat sejenis boleh saja datang dan pergi, namun nama Antimo tetap berkibar di pasar obat perjalanan
.
Antimo merupakan produk andalan PT Phapros yang menguasai sekitar 92% pangsa pasar obat antimabuk di perjalanan. Ini terjadi karena Antimo masuk pasar lebih dari 37 tahun lalu dan termasuk produk pertama Phapros (Manopol, 2003). Dominasinya bahkan sulit ditandingi pesaing seperti Antimab (Zenith), Dimenhidrinat (Kimia Farma), Wisatamex (Konimex), Amocaps (Erela), dan Contramo (Erlimpex) (ISFI, 2007). Tampaknya Antimo tak memberi peluang tumbuhnya produk lain yang mengandung bahan aktif yang sama.Jika dilihat dari pemasarannya, Antimo merupakan contoh obat yang dipasarkan dalam ceruk pasar yang sempit. Bagaimana strategi marketing mix produk Antimo dalam kaitannya sebagai penggarap ceruk di pasar?

Maksud dan Tujuan :
Untuk mengetahui penerapan marketing mix yang dilakukan oleh PT Phapros dalam membangun brand awareness Antimo.

Metodologi :
Data dan Variabel
Data : Sekunder / Kuanlitatif
Variabel : Marketing Mix

KESIMPULAN
Antimo tetap berjaya di ceruk pasar sejak pertama kali diluncurkan sampai sekarang karena menjadi pemenuhan kebutuhan dari masyarakat yang menginginkan perjalanan dengan nyaman tanpa gangguan mual atau muntah. Antimo memiliki produk yang berkualitas dan manjur, harga terjangkau, mudah diperoleh di barbagai tempat, dan berhasil merebut hati konsumen Indonesia dengan tepuk tangan dan jingle iklan khas Antimo sehingga brand awareness Antimo menjadi sangat kuat.

REKOMENDASI
Prestasi besar yang telah diraih Antimo tidak berarti akan terus melekat sepanjang masa. Tentu kompetitor akan terus berinovasi suapaya bisa merebut pasar Antimo dan Phapros harus tanggap terhadap kondis yang demikian. Saat ini, kemasan strip yang dipakai adalah kemasan bening dari plastik yang tipis yang lembek dan “tidak bertenaga”. Mungkin diperlukan inovasi dalam hal kemasan yang lebih kokoh.
Di warung-warung kecil ternyata juga ada produk baru bernama Mentimo, produk kembang gula yang diproduksi oleh PT Inasentra Unisatya, Bogor. Jika dilihat sepintas baik warna kemasan, gambar kemasan, dan tag-line-nya “menyamankan perjalanan Anda” bisa dikatakan serupa dengan Antimo. Namun jika diihat komposisinya, sangat berbeda. Mentimo mengangkat mint + jahe + jeruk sebagai bahan baku dan tidak ada dimenhidrinatnya. Maka perlu diedukasi kepada penjualnya bahwa kedua produk adalah berbeda. Pernah terjadi di lapangan ketika konsumen akan membeli Antimo, ternyata ada penjual bertanya mau yang Antimo yang bentuk tablet atau Antimo permen, padahal Antimo permen tidak ada.

SUMBER :
http://moko31.wordpress.com/2009/08/30/strategi-marketing-mix-kopi-kapal-api/
http://moko31.wordpress.com/2009/11/22/evaluasi-hubungan-strategi-marketing-mix-dan-kepuasan-pelanggan-studi-kasus-pada-kuku-bima-ener-g/
http://moko31.wordpress.com/2009/01/13/antimo-ksatria-tangguh-di-ceruk-pasar

¡Compártelo!

0 komentar:

Posting Komentar

Buscar

 

Labels

rinna rinna rinna Copyright © 2011 | Tema diseñado por: compartidisimo | Con la tecnología de: Blogger