Rantai Industri, dari hulu ke hilir
INPUT à PROSES à PRODUK (OUTPUT) à DISTRIBUSI à KONSUMEN
· INPUT
hal-hal yang diperlukan sebagai modal awal. Faktor-faktor input pada sebuah industri adalah modal, tenaga kerja, ide, bahan baku, dan tempat.
o Tenaga Kerja
Upah tenaga kerja wanita umumnya 50 % upah tenaga kerja pria hal ini karena produktivitas tenga kerja pria lebih besar serta tenaga kerja wanita hanya pada kegiatan tertentu yang sesuai dengan kodrat wanita yang bersifat membantu tenaga kerja pria.
TENAGA KEJA INDUSTRI TEMBAKAU
JENIS TENAGA KERJA
|
Jumlah Tenaga Kerja
|
Upah (Rp)
|
Tenaga Kerja Wanita
|
65,12
|
976.800
|
Tenaga Kerja Pria
|
184,62
|
2.769.300
|
249,74
|
3.746.100
|
o Bahan Baku
Industri tembakau menggunakan bahan baku berupa bibit ummnya menggunakan jenis lokal tipe weleri atau di masyarakat pedesaan dikenal dengan tembakau crumpung . Pupuk yang dipergunakan adalah pupuk urea, SP36 dan ZA, dan pestisida atau obat pembrantas hama mereka menggunakan dursban, tamaron maupun asodrin.
o Lahan
Pada industri tembakau luas lahan tembakau akan berpengaruh pada produksi hal ini dapat dipahami bahwa luas lahan yang semakin besar produksi tembakau juga bertambah besar pula. Rata-rata luas lahan yaitu 0,464 hektar.
o Modal
Biasanya memproduksi tembakau 1,195,16 kg per hektar, harga produksi tembakau Rp 14,062,89 per kg.
· PROSES
proses adalah serangkaian kegiatan yang saling terkait, yang mengubah input menjadi output Kegiatan ini memerlukan alokasi sumber daya seperti orang dan materi yang menghasilkan suatu hasil. Suatu proses mungkin dikenali oleh perubahan yang diciptakan terhadap sifat-sifat dari satu atau lebih objek di bawah pengaruhnya. Bandingkan dengan pengolahan.
o Proses Dalam Industri Tembakau
PEMBIBITAN à PENGOLAHAN TANAH à PENANAMAN à
PEMUPUKAN à PEMELIHARAAN à PANEN DAN PASCAPANEN
· PRODUK
Setelah dipanen dan dikeringkan, tembakau dan cengkeh dibawa ke lokasi pabrik. Tembakau biasanya disimpan hingga selama 3 tahun dalam lingkungan terkontrol untuk membantu meningkatkan cita rasanya. Cengkeh juga melewati proses penyimpanan serupa hingga selama satu tahun sebelum diproses menjadi “cengkeh rajang” (cut clove).
Tembakau yang telah disimpan akan diproses terlebih dahulu sebelum dicampur dengan cengkeh rajangan yang telah kering, kemudian dijadikan racikan rokok yang akan dilinting menjadi rokok. Racikan yang telah selesai, yang biasa disebut “cut filler,” disimpan dalam lumbung berukuran besar sebelum memasuki proses produksi rokok. Rokok kretek dapat berupa sigaret kretek tangan (SKT) atau sigaret kretek mesin (SKM). Salah satu keunikan industri kretek Indonesia ialah masih digunakannya metode pelintingan secara manual dengan tangan, dimana para pekerja melinting produk rokok kretek dengan sangat cepat, bahkan hingga dapat mencapai 350 batang per jam.
Fasilitas Linting-tangan dan Buatan mesin
Produksi sigaret kretek tangan dan sigaret kretek mesin terdiri dari tiga tahapan:
§ Pemrosesan daun tembakau;
§ Produksi rokok;
§ Dan pengemasan serta persiapan distribusi.
Dalam tiap tahapan produksi, pengendalian mutu yang sangat cermat memegang peranan penting untuk memastikan bahwa setiap batang rokok dibuat dengan standar tertinggi. Setelah siap, rokok kemudian dikemas dan dikirimkan untuk proses distribusi.
· DISTRIBUSI
Distribusi adalah salah satu aspek dari pemasaran. Distribusi juga dapat diartikan sebagai kegiatan pemasaran yang berusaha memperlancar dan mempermudah penyampaian barang dan jasa dari produsen kepada konsumen, sewaktu dan dimana barang atau jasa tersebut diperlukan.
Pemasaran produk kami didasarkan pada tiga prinsip dasar:
§ tidak melakukan pemasaran kepada anak-anak atau menggunakan gambar atau bentuk apa pun yang memiliki daya tarik kepada anak.
§ mencantumkan peringatan kesehatan pada semua materi pemasaran dan kemasan.
§ Seluruh kegiatan pemasaran menaati standar kepatutan global serta budaya, tradisi dan kebiasaan setempat.
Berikut ini beberapa contoh penerapan aturan tersebut di atas dalam praktik pemasaran kami sehari-hari:
§ tidak menggunakan kartun, selebriti yang populer di kalangan anak-anak, atau model berusia di bawah 25 tahun dalam iklan.
§ tidak menempatkan iklan pada sampul depan atau belakang media cetak yang ditujukan bagi sirkulasi umum.
§ tidak melakukan penempatan produk di film atau televisi bahkan sering kali menolak permintaan demikian.
§ tidak menempatkan nama atau logo merek rokok kami pada barang promosi yang berpotensi digunakan oleh anak di bawah umur.
· KONSUMEN
Konsemen dianggap sebagai orang terakhir yang memegang alur produk dan menggunakan produk tersebut. Indonesia salah satu negara konsumen tembakau terbesar di dunia. Indonesia menempati urutan kelima di antara negara-negara dengan tingkat agregat konsumsi tembakau tertinggi di dunia.Indonesia mengalami peningkatan tajam konsumsi tembakau dalam 30 tahun terakhir: dari 33 milyar batang per tahun di tahun 1970 ke 217 milyar batang di tahun 2000. Antara tahun 1970 dan 1980, Konsumsi meningkat sebesar 159 %. Faktor-faktor yang ikut berperan adalah iklim ekonomi yang positif dan mekanisasi produksi rokok di tahun 1974. Antara tahun 1990 dan 2000, peningkatan lebih jauh sebesar 54% terjadi dalam konsumsi tembakau – walaupun terjadi krisis ekonomi.
2. Geografi industri
Indonesia adalah salah satu penghasil tanaman tembakau terbesar dunia. Oleh karena itu, wajar jika hasil pertanian yang sering disebut sebagai “emas hijau” ini banyak kita temui di berbagai wilayah di Indonesia.Uniknya, tiap daerah memiliki produk unggulan dengan kekhasan cita rasa masing-masing. Berikut adalah daerah di Indonesia penghasil tembakau kelas wahid:
· Temanggung
Bicara soal tembakau memang tidak lepas dari kota kecil di jawa tengah yaitu temanggung. Berada di dataran tinggi dengan letak geografis yang membentang dari lereng Gunung Sumbing sampai Gunung Sindoro, menjadikan temanggung sebagai ‘surga’ bagi tanaman tembakau. Cita rasa dan kualitas tembakau Srintil memang tidak diragukan lagi. Bahkan, ada yang bilang rokok tanpa tembakau dari Temanggung ini tidak akan menjadi rokok yang mantap dan berkualitas.
· Deli
Predikat Deli sebagai penghasil tembakau terbaik dunia sudah tersohor sejak era kolonial. Perpaduan antara benih, iklim dan jenis tanah di daerah Deli menghasilkan tembakau dengan aroma dan taste yang sedap dan gurih. Tembakau Deli sangat cocok dipakai sebagai pembungkus cerutu. Di pasar tembakau eropa, tembakau deli dibanrol EUR 150 per kilogram.
· Lombok
Selama ini, Lombok mungkin sangat terkenal dengan keindahan alamnya. Namun, jangan lupa Lombok juga sangat subur untuk pertanian tembakau. Ada satu jenis tembakau Lombok yang paling digemari dan dicari oleh penikmat kretek yaitu tembakau Senang. Tembakau beraroma harum dan memiliki warna kuning gading jika telah kering ini tumbuh subur di Dusun Senang,Desa Suntalangu, Lombok Timur.
· Jember
Jember memang sudah cukup terkenal sebagai salah satu daerah penghasil utama tembakau di Indonesia. Jenis tembakau yang banyak ditanam di wilayah ini adalah temabkau Besuki na-oogst. Keunggulan dari tembakau ini selain karena aromanya yang khas juga karena karaktek elastisnya sehingga sangat cocok untuk digunakan sebagai pembungkus cerutu. Oleh karena itu, tembakau Besuki Na oogst (BNO) sangat terkenal di pasar tembakau internasional.
· Madura
Kabupaten Pamekasan adalah salah satu daerah penghasil tembakau terbesar di Madura. Sebagian besar tembakau madura diserap oleh pabrik rokok sebagai bahan baku utama rokok maupun sebagai racikan atau campuran rokok kretek untuk meningkatkan mutu. Selain itu, madura juga sangat terkenal dengan tembakau campalok. Keberadaan tembakau ini cukup langka.
3. Daya Saing Industri
Pemerintah baru saja mengeluarkan aturan mengenai Pengamanan Bahan yang Mengandung Zat Adiktif Berupa Produk Tembakau Bagi Kesehatan yang tertuang dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 109 Tahun 2012. Bagi industri rokok skala besar yang mempunyai modal besar dan teknologi canggih mungkin akan siap menghadapi aturan ini. Akan tetapi bagi industri rokok kecil akan sulit menyesuaikan. Apalagi, sebagian besar aturan yang terkandung dalam PP ini justru tertuju untuk rokok kretek yang memang mendominasi produksi rokok di Indonesia. 93% rokok di Indonesia dikuasai oleh rokok kretek sisanya sebesar 7% oleh rokok putih. Jadi bisa dibayangkan bagaimana nantinya industri rokok kretek Indonesia yang akan dihantam oleh PP ini.
Ranking Daerah Industri Penghasil Tembakau di Indonesia
INDUSTRI
|
RANGKING
|
DAERAH
|
MACAM/TIPE
|
TEMBAKAU
|
1
|
DELI
|
Deli
|
TEMBAKAU
|
2
|
TEMANGGUNG
|
Srintil Temanggung
|
TEMBAKAU
|
3
|
MADURA
|
Madura
|
TEMBAKAU
|
4
|
JEMBER
|
Besuki Voor-Oogst
|
TEMBAKAU
|
5
|
LOMBOK
|
Senang
|
0 komentar:
Posting Komentar